LAPORAN PENDAHULUAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
SPACE
MATRIKS ANALISIS SWOT
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan
Stase
Manajemen keperawatan program
profesi ners
Stikes Bina Putera Banjar
Disusun
oleh:
Arif Kurniawan
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR
PROGRAM
PROFESI NERS ANGKATAN XII
2016
A. Pengertian SWOT
SWOT adalah teknik yang sudah sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa
digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk
pengelolaan administrasi (administrator). Sehingga, SWOT di sini tidak
mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman
Analisis SWOT secara
sederhana mudah dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan
internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan
eksternalnya. Jika hal ini digunakan dengan benar, maka dimungkinkan bagi suatu
perusahaan untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi
perusahaan itu dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga yang lain.
Sedangkan pemahaman mengenai
faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang
digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan
membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan.
Prakiraan seperti ini
diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti
program-program yang tidak relevan dengan program yang lebih inovatif dan
relevan
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan(Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Menurut Johnson (1989) dan
Bartol (1991), SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai
langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis
dalam berbagai terapan.
Analisa SWOT adalah analisa
yang sangat dikenal dalam proses pembuatan strategi bisnis.
1. Strenghts (S)
Mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh media. Dalam kasus Riau Pos tetap
eksis dengan banyaknya persaingan media yang juga berkualitas, namun tetap
dapat mengalahkan media-media yang baru dan lebih murah. Inilah yang dimiliki
Riau Pos yang memiliki segmen pasar sendiri, dan telah teruji puluhan tahun
lamanya. Kekuatan lainnya adalah adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintah
yang loyal.
Begitu juga dengan media yang lain, kekuatan yang paling mencolok adalah
kekuatan nilai berita yang berbeda dan mempunyai segmen pasar tersendiri pula.
Selain itu, media tersebut juga telah memiliki jaringan dan infrastruktur yang
luas mencakup segenap wilayah tanah air sehingga memudahkan untuk melakukan
ekspansi dan penetrasi pasar.
2. Weaknesses (W)
Mencerminkan kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam kasus
media Riau Pos kelemahan yang dimiliki adalah nilai dari beritanya. Begitu pula
dengan media yang lainnya, juga memiliki kelemahan baik itu kelemahaan dari
strategi pemasaran maupun dari system. Hal ini boleh jadi merupakan
titik lemah ketika selera masyarakat baik itu masyarakat menengah kebawah
maupun menengah keatas.
3. Opportunities (O)
Mencerminkan peluang yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Dalam kasus
media, peluang yang mereka miliki adalah jumlah penduduk Indonesia
khusunya Propinssi Riau yang sangat besar dan ini merupakan pasar yang
potensial untuk pemasaran media.
Dalam kasus Koran Riau, karena ini adalah media baru maka peluang
yang dimiliki adalah kebutuhan masyarakat yang membutuhkan informasi yang
kritis dan informasi yang sesuai dengan faktanya. Dan permintaan masyarakat
yang tinggi akan produk yang murah namun berkualiatas.
4. Threats (T)
Mencerminkan ancaman potensial yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Dalam
kasus media, pada dasarnya semua perusahaan baik itu perusahaan besar maupun
perusahaan kecil memiliki ancaman. ancaman yang paling potensial bagi media
pada umumnya adalah apabila system pemerintah yang berubah-ubah, bagaimana jika
fungsi media dikembalikan kembali pada masa pada zaman pemerintah yang
otoriter. Pembatasan iklan pada media tentu akan sangat berdampak negatif pada
perusahaan dan pemasaran media. Selain itu, ancaman lainnya adalah kesadaran
masyarakat yang makin tinggi akan munculnya beragam kampanye dan propaganda
yang ada pada media tersebut.
B. Analisis SWOT
Secara umum, analisis SWOT pada tiap media massa dapat dilakukan, seperti
yang diterangkan dibawah ini:
a. Strengths ( Kekuatan / Kelebihan)
· Tersedianya dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
· Tersedianya undang-undang pers.
· Tersedianya fasilitas sarana dan prasarana media massa.
· Adanya promosi yang dapat dilakukan.
b. Weaknesses (Kelemahan/Kekurangan)
· Pelayanan terhadap masyarakat
· Mutu/ kualitas sebagian Sumber Daya Manusia (SDM).
· Belum optimalnya fungsi pers.
· Kurangnya kepedulian pihak swasta terhadap pers.
c. Opportunities (Peluang /Kesempatan)
· Adanya partisipasi dan dukungan masyarakat.
· Adanya dukungan pemerintah.
· Adanya dunia usaha/industri yang bersedia bekerjasama.
· Kebutuhan masyarakat terhadap informasi.
d. Threats ( Ancaman)
· Perilaku dan budaya masyarakat yang kurang mendukung kerja media.
· Masih adanya krisis ekonomi yang melemahkan kemampuan masyarakat secara
finanasial.
· Belum mempunyai dukungan dari pemerintahan yang otoriter
· Image sebagian Masyarakat bahwa media tidak menjanjikan masa depan yang
lebih baik.
Analisis SWOT
merupakan salah satu analisis pilihan (strategic chice) yang sudah sangat
populer. Dalam bahasan ini, analisis SWOT akan digunakan sebagai instrument
analisis yang dapat memkaiinstrumen lain yang lebih sesuai atau memadai dengan
lokus-lokus yang telah di tentukan dalam simulasi.
Uji kekuatan dan
kelemahan pada dasarnya merupakan audit internal tentang seberapa efektif performa
institusi. Sementara peluang dan ancaman berkonsentrasi pada konteks eksternal
atau lingkungan tempat sebuah institusi beroperasi.
Analisa SWOT bertujuan
untuk menemukan aspek-aspek penting dari hal-hal tersebut di atas: kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah untuk
memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun
peluang.
Aktivitas SWOT dapat
diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan
dan konteks kompetitif tempat beroperasi. Ini adalah dua variable kunci
dalam membangun atau mengembangkan strategi jangka panjang institusi. Strategi
ini harus dikembangkan dengan berbagai metode yang dapat memungkinkan institusi
mampu mempertahankan diri dalam menghadapi kompetisi serta mampu memaksimalkan
daya tariknya bagi para pelanggan.
Jika pengujian
tersebut dipadukan dengan pengaduan visi dan nilai, maka akan ditemukan sebuah
identitas yang berbeda dari para pesaingnya. Begitu sebuah identitas
disitingtif mampu dikembangkan dalam sebuah perusahaan, maka karakteristik mutu
dalam perusahaan tersebut akan menjadi lebih mudah diidentifikasi. Kemudian
perlu adanya suatu strategi yang dapat meningkatkan kualitas, penjualan,
ataupun tingkat kepercayaan masyarakat.
Strategi pada
hakekatnya adalah perencanakan (planning) dan manejemen (management) untuk
mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus
menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.
Tidak ada
strategi yang terbaik bagi suatu perusahaan sebab setiap perusahaan harus
menyusun strategi menurut kompetensi inti yang dipunyai untuk mencapai tujuan.
Bahkan dalam suatu perusahaan, strategi yang berbeda dibutuhkan untuk
perusahaan yang dimiliki agar unggul dalam persaingan. Menurut Kotler dan
Amstrong (1996) ada tiga strategi bersaing untuk menang adalah :
a. Kepemimpinan biaya rendah
Disini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi terendah
untuk sehingga dapat menetapkan harga lebih rendah ketimbang pesaingnya dan
berhasil merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pesaingnya.
b. Diferensiasi
Disini perusahaan memusatkan perhatian pada penciptakan line product dan
program pemasaran berbeda sehingga akhirnya muncul sebagian pemimpin pasar.
c. Fokus
Disini perusahaan memusatkan perhatiannya pada usaha melayani beberapa
segmen pasar yang baik dan bukan mengejar seluruh pasar.
Perusahaan yang melakukan dengan
baik salah satu strategi diatas kemungkinan akan memperoleh kinerja yang
baik. Dan strategi yang lain yang dapat dilakukan juga dapat dengan
strategi-strategi SWOT :
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defisit dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Tidak ada satu cara
terbaik untuk melakukan analisa SWOT. Yang paling utama adalah membawa berbagai
macam pandangan/perspektif bersama-sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru
dan implikasi dari hubungan tersebut.
C. Perencanaan Butgeting Dalam Manajemen
Keperawatan
Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Dari pengertian di
atas nampaknya bahwa suatu Budget mempunyai empat unsur, yaitu:
1. Rencana
2. Meliputi seluruh
kegiatan perusahaan
3. Dinyatakan dalam unit
moneter
4. Jangka waktu tertentu
yang akan datang
5. Manfaat Budget
Manfaat Budget terdiri dari tiga pokok, yaitu :
1. Sebagai pedoman kerja
Yang mana berfungsi sebagai pedoman
kerja dan memberikan arahan serta sekaligus memberikan target-target yang harus
dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengawasan
kerja
Budget berfungsi pula sebagai tolok
ukur, sebagai alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan
nanti. Dengan membandingkan apa yang tertuang di dalam Budget dengan apa yang
dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan
telah sukses bekerja atau kah kurang sukses bekerja.
3. Sebagai alat
pengkoordinasian kerja
Budget berfungsi sebagai alat untuk
mengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam
perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik untuk menuju
ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya
perusahaan akan lebih terjamin.
Proses Penyusunan Budget
Sebagaiman telah dijelaskan di atas, suatu Budget dapat berfungsi dengan
baik bilamana tafsiran-tafsiran (forecast) yang termuat didalamnya cukup
akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa
melakukan penafsiran secara lebih akurat, diperlakukan sebagai data, informasi
dan pengalaman, yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan didalam
menyusun Budget
Prosedur Penyususnan Budget.
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau menyusun Budget
serta pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi
perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang
paling berwewenang dan paling bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan
perusahaan secara keseluruhan.
Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta kegiatan-kegiatan
Budgeting lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi
perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan.
Adapaun siapa-siapa atau bagian apa yang diserahi tugas memprsiapkan dan
menyusun Budget tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari
masing-masing perusahaan. Akan tetapi pada garis besarnya tugas mempersiapkan
dan menyususn Budget ini dapat didelegasikan kepada :
Bagian administrasi, bagian perusahan yang kecil. Hal ini disebabkan karena
bagi perusahaan yang kecil, kegiatan-kegiatan perusahaan tidak terlalu
kompleks, sederhana, dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas
penyusunan Budget dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari
perusahaan yang bersangkutan, dan tidak perlu banyak melibatkan secara aktif
seluruh bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.
Panitia Budget, bagian perusahan yang besar. Hal ini disebabkan karena bagi
perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan cukup kompleks, beraneka ragam
dengan ruang lingkup yang cukup luas, sehingga Bagian Administrasi tidak
mungkin dan tidak mampu lagi untuk menyusun Budget sendiri tanpa partisipasi
aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan. Oleh sebab itu tugas menyusun Budget
perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada di dalam
perusahaan, yang duduk dalam Panitia Budget. Tim penyusunan Budget ini biasanya
diketuai oleh pimpinan perusahaan (misalnya Wakil Direktur) dengan
anggota-anggota yang mewakili Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian
Pembelanjaan, serta Bgaian Personalia.
Di dalam Panitia Budget inilah dilakukan pembahasan-pembahasan tentang
rencana-rencana kegiatan yang akan datang, sehingga Budget yang tersusun nanti
merupakan kesepakatan bersama, sesuai dengan kondisi, fasilitas serta kemampuan
masing-masing bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini penting agar
pelaksanaan Budget nanti benar-benar didukung oleh seluruh bagian yang ada
dalam perusahaan, sehingga memudahkan terciptanya kerja sama yang saling
menunjang dan terkoordinasikan dengan baik.
Baik Budget yang disusun oleh Bagian Administrasi (perusahaan kecil),
maupun yang disusun oleh Panitia Budget (perusahaan besar), barulah merupakan
Rancangan Budget atau Draft Budget (tentative budget). Rancangan Budget inilah
yang diserahkan kepada pimpinan tertinggi untuk disahkan serta ditetapkan
sebagai Budget yang defenitif.
Sebelum disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, masih dimungkinkan
untuk diadakan perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut, dan
dimungkinkan pula untuk diadakannya pembahsan-pembahasan antara pimpinan
tertinggi perusahaan dengan pihak yang diserahi tugas menyusun Rancangan Budget
tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tertinggi perusahaan, maka Rancangan
Budget tersebut telah menjadi Budget yang defenitif
Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi,
misi, filosofi. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah:
1. Rencana harian adalah
kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan perannya masing-masing.
Rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat operan dan pre
conferenceContoh terlampir.
2. Rencana bulanan
Rencana bulanan karu
Setiap akhir bulan kepala ruangan
melakukan evaluasi hasil nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut
kepala ruangan akan membuat rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatam
kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup bulanan karu adalah:
a) Membuat jadwal dan
memimpin case conference
b) Membuat jadwal dan
memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
c) Membuat jadwal dinas
d) Membuat jadwal petugas menerima pasien
baru
e) Memimpin rapat bulanan
perawat
f) Membuat jadwal
supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
g) Melakukan audit
dokumentasi
h) Membuat laporan
bulanan.
3. Rencana bulanan ketua
tim
Setiap akhir bulan ketua tim melakukan
evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya.
Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah:
a. Mempresentasikan kasus
dalam case conference
b. Memimpin pendidikan
kesehatan kelompok keluarga
c. Melakukan supervise
perawat pelaksana.
4. Rencana tahunan
Setiap akhir tahun kepala ruangan
mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan
rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana
kegiatan tahunan mencakup:
a. Menyusun laporan
tahunan yang berisitentang kinerja MPKP baik proses kegiatan serta evaluasi
mutu pelayanan.
b. Melaksanakan rotasi
tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim.
c.
Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat
(pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan
pendidikan formal, membuat jadual, untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar