LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN JIWA WAHAM
DI RSJ Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA
OLEH:
ARIF
KURNIAWAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR
PROGRAM
STUDI ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
2017
TINJAUAN TEORI
A.
Definisi
Waham adalah suatu keyakinan yang
tidak rasional (tidak masuk akal) tapi diyakini keberadaannya (Dadang Hawari,
1999).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan
ini berasal dari pemeikiran klien yang sudah kehilangan control (Depkes RI,
2000).
Waham / delusi merupakan keyakinan palsu yang
timbul tanpa stimulus luar yang cukup dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak
realistis
2. Tidak logis
3. Menetap
4. Egoistik
5. Diyakini
keberadaannya oleh penderita
6. Tidak dapat
dikoreksi
7. Dihayati
oleh penderitamya sebagai hal yang nyata
8. Penderita
hidup dalam wahamnya itu.
Waham adalah keyakinan seseorang
yang berdasarkan penilaian realitas yang salah.keyakinan klien tidak konsisten
dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien. Waham dipengaruhi
oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan,
tiodak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya (Budi, 1999).
B. Tanda dan
gejala
1.
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakini
(tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara
berlebihan tetapi sesuai kenyataan)
2.
Klien tanpak tidak mempunyai orang lain
3.
Curiga
4.
Bermusuhan
5.
Merusak (diri, orang lain dan lingkungan)
6.
Takut, sangat waspada
7.
Tidak dapat menilai realitas
8.
Ekspresi wajah tegang
9.
Mudah tersinggung
10.
Menolak
makan
11.
Tidak ada
perhatian pada perawatan diri
Data mayor
|
Data minor
|
-
Merasa curiga
-
Merasa cemburu
-
Merasa diancam
-
Merasa sebagai orang hebat
-
Merasa memiliki kekuatan luar biasa
-
Marah-marah tanpa sebab
-
Menyendiri
-
Inkoheren
|
-
Merasa orang lain menjauh
-
Merasa tidak ada yang mau mengerti
-
Marah-marah karena alasan sepele
-
Menyendiri
|
C. Klasifikasi
1. Waham agama,
yaitu keyakinan klien terhadap sesuatu agama berlebihan
2. Waham
kebesaran, yaitu keyakinan klien yang secara berlebihan tentang dirinya atau
kekuasaannya
3. Waham
somatik, yaitu keyakinan klien bahasa tubuh / bagian tubuh terganggu /
terserang penyakit atau didalam tubuhnya ada binatang
4. Waham
curiga, yaitu keyakinan klien bawha seseorang/kelompok tertentu yang berusaha
merugikan / mencederai dirinya
5. Waham
nihilistik, yaitu keyakinan klien bahwa dirinya sudah meninggal
6. Waham sisip
pikir, yaitu keyakinanklien bahwa orang lain mengetahui apa yang dipikirkannya
meskipun dia tidak mengungkapkan pikirannya itu
7. Waham
kontrol pikir, yaitu keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan
luar biasa (Depkes, 2000).
D. Rentang Respon
Rentang respons
neurobiolgis
|
|
||||||||||||
|
|
|
Pohon masalah
Effect Resiko Tinggi Prilaku Kekerasan
Core Problem Perubahan
Sensori Waham
Causa Isolasi
Sosial: Menarik Diri
Harga Diri
Rendah Kronis
F. Faktor Predisposisi
1. Biologis: Abnormalitas
otak dapat menyebabkan respon neuroboilogis yang maladaptive. Misalnya adanya
lesi pada area frontal, temporal, dan limbic yang paling berhubunganb dengan
munculnya perilaku psikotik
2. Psikologis: Selama lebih
dari 20 tahun schizofrenia diyakini sebagai penyakit disebabkan sebagian oleh
keluarga dan sebagian lagi oleh karakyer individu itu sendiri.
3. Sosial
budaya: Bebrapa ahli
menyimpulkan bahwa kemiskinan, ketidakharmonisan, sosial dan budaya menyebabkan
schizofrenia.
G. Faktor Presipitasi
Faktor sosial budaya: teori ini menyatakan bahwa
stress lingkungan dapat menyebabkan terjadinya respon neurobiologist yang
maladaptive, misalnya lingkungan yang penuh dengan kritik (rasa bermusuhan),
kehilangan kemandirian dalam kehidupan/kehilangan harga diri, kerusakan dalam
hubungan interpersonal, kesepian, tekanan dalam pekerjaan dan kemiskinan
(Depkes, 2000).
H. Mekanisme
Koping
1. Regresi,
merupakan upaya kliuen untuk menanggulangi ansietas
2. Proyeksi,
sebagai upaya menjelaskan keracunan persepsi
3. Menarik
diri
I. Masalah
Keperwatan dan Data Fokus Pengkajian
1. Masalah
Keperawatan
a.
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b.
Perubuahan proses pikir: waham
c.
Isolasi sosial: menarik diri
2. Data
fokus Pengkajian
No
|
Data
|
Masalah
|
1
|
DS:
-
Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang
lain, ingin membvunuh, ingin membakar dan mengacak-ngacak
lingkungan
DO:
-
Klien mengamuk, merusak, dan melempar barang,
melakukan tindakan kekerasan kepada orang disekitarnya.
|
Resiko mencederai diri, orang lain
dan lingkungan
|
2
|
DS :
-
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetap
tidak sesuai dengan kenyataan
-
Klien tampak tidak memiliki orang lain, curiga,
bermusuhan, merusak, takut, waspada, paniki, sangat waspada, mudah
tersinggung, ekspresi wajah klien tegang
|
Perubahan proses pikir: waham
|
3. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko
mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubunganb dengan perubahan proses
pikir: waham
b. Perubahan
proses pikir : waham berhubungan dengan harga diri rendah.
Diagnosa
Keperawatan: Gangguan Proses Pikir: waham
Tujuan
|
Kriteria
Evaluasi
|
Intervensi
|
Paien
mampu:
-
Berorientasi kepada realitas secara bertahap
-
Mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
-
Menggunakan obat dengan prinsip 6 benar
|
Setelah ...x pertemuan, pasien dapat memenuhi
kebutuhannya
|
SP 1 (Tanggal ……………..)
-
Identifikasi kebutuhan pasien
-
Bicara konteks realita (tidak mendukung atau
membantah waham pasien)
-
Latih pasien untuk memenuhi kebutuhannya “dasar”
-
Masukan dalam jadwal harian pasien
|
Setelah ...x pertemuan, pasien mampu :
-
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
-
Mampu menyebuitkan serta memilik kemampuan yang
dimiliki
|
SP 2 (Tanggal ……………..)
-
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
-
Identifikasi potensi / kemampuan yang dimiliki
-
Pilih dan latih potensi / kemampuan yang dimilki
-
Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
|
|
Setelah ...x pertemuan, pasien mampu :
-
Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan dan mampu memilih
kemampuan lain yang dimiliki
|
SP 3 (Tanggal ……………..)
-
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 dan 2)
-
Pilih kemampuan yang dapat dilakukan
-
Pilih dan latih potensi kemampuan lain yang
dimiliki, Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
|
|
Keluarga mampu :
-
Mengidentifikasi waham pasien
-
Memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhannya
-
Mempertahankan program pengobatan pasien secara
optimal
|
Setelah ...x pertemuan keluarga mampu
mengidentifikasi masalah dan menjelaskan cara merawat pasien
|
SP 1 (Tanggal ……………..)
-
Identifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
-
Jelaskan proses terjadinya waham
-
Jelaskan tentang cara merawat pasien waham
-
Latih (stimulasi) cara merawat
-
RTL keluarga / jadwal merawat pasien
|
Setelah ...x pertemuan keluarga mampu :
-
Menyebutkan kegiatan yang sesuai dilakukan
-
Mampu memperagakan cara merawat pasien
|
SP 2 (Tanggal ……………..)
-
Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
-
Latih keluarga cara merawat pasien (langsung ke
pasien)
-
RTL keluarga
|
|
Setelah ...x pertemuan keluarga mampu
mengidentifikasi masalah dan cara merawat pasien
|
SP 3 (Tanggal ……………..)
-
Evaluasi kemampuan keluarga
-
Evaluasi kemampuan pasien
-
RTL keluarga:
·
Follow Up
·
Rujukan
|
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang. 2007. Workshop
Standar Proses Keperawatan Jiwa. Bogor
Fitria, Nita. 2009. Aplikasi Dasar dan
Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan
Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba Medika
Direktorat kesehatan jiwa, Ditjen. 2000., Teori
Dan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jakarta : Yankes RI keperawatan jiwa
Keliat, B.A. 1999. Proses Kesehatan Jiwa.
Edisi 1. Jakarta : EGC
Maramis, F, W. 1998. Catatan Ilmu kedokteran Jiwa.
Surabaya : Airlangga University Press
Stuart, G.W. dan Sundeen, S.J. 1995. Buku Saku
Keperawatan Jiwa Terjemahan Dari Pocket Guide To Psychyatric Nursing, oleh
Achir Yani S. Hamid. 3rd Ed. Jakarta : EGC
Tim Direktorat Keswa. 2000. Standar Asuhan
Keperawatan Jiwa. Ed : 1. Bandung : RSJP.
Townsend, Mary C. 1998. Diagnosa
Keperawtan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar