Kamis, 17 Agustus 2017

ANALISA SWOT DAN RENCANA KEGIATAN

BAB IV
ANALISA SWOT DAN RENCANA KEGIATAN

  1. Analisa SWOT
1.      Analisa Faktor Internal
Tabel 4.1
Analisa Faktor Internal Ruang Nuri  RSUD dr.Soekardjo Tahun 2016
NO
KEKUATAN
BOBOT
RATING
SKOR
Ket
STRENGHT
1
RSUD dr.soekardjo secara luas sudah banyak dikenal masyarakat, khususnya masyarakat tasikmalaya karena RSUD pertama yang berdiri di Tasikmalaya.
0,056
4
0,224
S-W
3.151-2.018=
1.133
2
Terdapat SPO pelayanan dan teknis keperawatan serta administrasi
0,05
3
0,15
3
Tersedianya SDM yang terdiri dari  18 orang perawat dengan kriteria pendidikan D III keperawatan 12 orang, S1 keperawatan 1 orang, S1 keperawatan Ners 2 orang dan administrasi 1 orang.
0,045
4
0,18
5
Tugas kepala ruangan dan ketua tim di Ruang Nuri sudah sesuai dengan SPO dibuktikan dengan hasil observasi mahasiswa sebanyak  10 observer sudah sesuai SOP.
0,05
4
0,2
6
Pelaksanaan teknik operan dines pagi dan dines sore sudah cukup baik dan sesuai prosedur
0,07
3
0,21
7
Terdapat format asuhan keperawatan yang sudah baku
0,05
2
0,1
8
Cara pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah diruangan dengan cara musyawarah
0,04
3
0,12
10
Setiap perawat mendapatkan insentif jasa pelayanan dari setiap tindakan
0,045
3
0,135
11
Adanya struktur organisasi diruangan (metode tim)
0,045
3
0,135
12
Komunikasi dan hubungan antar perawat sudah baik
0,05
3
0,15
13
Fasilitas ruangan tempat tidur ruang V terdiri dari : 36 tempat tidur untuk pasien (VIP ada 3 tempat tidur, kelas 1 ada 4 tempat tidur, dan kelas 2 sebanyak 8 tempat tidur dan kelas 3 sebanyak 21
0,05
3
0,15
14
Terdapat ruang 3 VIP dengan fasilitas WC dalam ruangan, tersedianya tempat tidur untuk penunggu pasien, AC, lemari, TV, dispenser, kulkas dsb.
0,046
3
0,18
15
Adanya  penambahan alat dan penggantian alat yang rusak secara bertahap
0,048
3
0,2
16
Sebagai rumah sakit rujukan dari BP swasta, praktek dokter, praktek bidan, puskesmas dan rumah sakit lain
0,06
3
0,15
17
Pelayanan spesialis syaraf dan konsultasi
0,05
4
0,105
18
Pelayanan perawat profesional dan konsultasi
0,05
3
0,135
19
Pelayanan yang diberikan oleh perawat yaitu pelayanan yang berkarakter ramah dan penuh pelatihan
0,035
3
0,165
20
Pelayanan yang diberikan oleh perawat muda dan energik
0,045
3
0,18
21
Adanya SPO manajemen dan SPO teknis keperawatan
0,055
3
0,18
22
Berdasarkan hasil dari survey terhadap  pasien dengan cara mengisi kuesioner dengan 25 pertanyaan dari 20 pasien yang ada terdapat hasil bahwa 74% pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan perawat
0,06
3
0,2

TOTAL SKOR
1

3,151




NO
KELEMAHAN
BOBOT
RATING
SKOR
Ket 
WEAKNESSS
1
Kondisi alat medis dan prasarana yang sesuai SPO sebanyak 57%.
0,045
3
0,135

2
Pelaksanaan metoda tim belum berjalan dengan baik terutama pada shif malam.
0,065
1
0,065
3
Hasil audit dokumentasi keperawatan rata-rata adalah 83,3%
0,057
1
0,057
4
Sarana dan prasarana belum memadai :
- peralatan medis dan keperawatan, rumah tangga , alat pencatatan dan laporan, serta alat tenun belum lengkap sesuai SOP
- presentasi alat medis keperawatan sesuai standar 43% dan tidak sesuai standar 57%
- Presentasi alat rumah tangga sesuai standar 48 % , tidak sesuai standar 52 %
- Presentasi alat pencatatan dan laporan sesuai SPO  24 %, tidak sesuai SPO 74 %.Sarana dan prasarana belum memenuhi standar.
0,08
2
0,16

5
Pemilahan sampah medis, sampah non medis dan benda tajam belum optimal.
0,057
2
0,114

6
Kamar isolasi yang tidak sesuai SPO
0,075
2
0,15
7
Kotak saran yang ada sudah rusak dan belum dimanfaatkan dengan baik dan bila ada pengaduan keluarga pasien biasanya ditunjukan kepada perawat jaga.
0,04
2
0,08
8
Sudah ada standar asuhan keperawatan namun belum digunakan secara optimal
0,075
3
0,225
9
Sudah ada model keperawatan secara tim namun pada pelaksanaannya belum optimal terutama pada shift malam
0,05
2
0,1
10
belum adanya SPO discharge planing, pencatatan pasien pulang di tulis dalam resume keperawatan
0,075
3
0,225
11
Belum ada pendokumentasian tentang perawat yang mengikuti pelatihan
0,067
3
0,201
12
Pencatatan manajemen keuangan yang di kelola ruangan belum optimal
0,05
3
0,15
13
Berdasarkan hasil pengkajian terhadap pendokumentasian diagnosa keperawatan diperoleh kelengkapan pendokumentasian diagnosa keperawatan yang kurang mengacu terhadap hasil pengkajian mencapai 83%
0,072
3
0,216
14
Keadaan bangunan sudah ada keropos dan rusak
0,07
2
0,14

TOTAL SKOR
1

2,018


2.      Analisa Faktor Eksternal
Tabel 4.2
Analisa Faktor Eksternal Ruang Nuri  RSUD dr.Soekardjo Tahun 2016

NO
PELUANG
BOBOT
RATING
SKOR
Ket
OPPORTUNITY
1
Adanya misi RS untuk melengkapi fasilitasi pelayanan di ruang Nuri
0,065
3
0,405
O-T 8,05-2,642
=5,408
2
RS Dr. Soekardjo mempunyai sub bidang perencanaan khususnya ruang Nuri
0,077
3
0,585
3
Adanya supervisi dan kontrol secara periodik
0,05
3
0,513

4
Adanya kesempatan untuk mengembangkan potensi SDM
0,057
3
0,72
5
Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
0,095
3
0,513
6
Adanya visi misi dari rumah sakit.
0,067
2
0,3
7
Tersedianya sarana pendokumentasian yang mudah dilaksanakan
0,09
3
0,36
8
Dikembangkanya model praktik keperawatan profesional
0,06
3
0,675
9
Sudah terbentuk gugus kendali mutu yang mendukung pelayanan dan sudah mencapai akreditasi B.
0,05
3
0,45
10
Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa yang praktek dengan petugas perawatan klinis
0,099
3
0,675
11
Adanya organisasi PPNI yang menaungi profesi keperawatan
0,098
3
0,603
12
Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisme
0,09
3
0,45
13
Adanya UU kesehatan
0,035
3
0,648
14
Adanya kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan khususnya dalam bidang pelatihan syaraf
0,07
2
0,28
15
Adanya program BPJS
0,065
3
0,288
16
Adanya kebijakan rumas sakit mengenai pengelolaan keuangan yang transparan
0,077
2
0,18
17
Biaya  operasional meningkat
0,05
3
0,315
18
RSUD Dr. Soekardjo sedang berproses menuju akreditasi paripurna
0,057
3
0,09

TOTAL SKOR
1

8,05






NO
ANCAMAN
BOBOT
RATING
SKOR
THTEAT
1
Adanya Rumah Sakit lain yang menyediakan pelayanan yang sama seperti rumah sakit Jasa Kartini, TMC, rumah sakit Islam Tasikmalaya, rumah sakit Prasetia Bunda, Rumah sakit Singaparrna.
0,092
3
0,276
2
Sebanyak 23% pasien/keluarga tidak puas terhadap pelayanan dan sarana di rumah sakit.
0,093
3
0,279
3
Biaya pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang terus meningkat
0,099
3
0,297
4
Adanya ruang VIP lain di RSUD Dr. Soekardjo yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap
0,095
3
0,285
5
Rumah sakit swasta di Tasikmalaya semuanya bisa menerima pasien dengan BPJS.
0,099
4
0,396
6
Adanya pasar bebas dibidang tenaga keperawatan sehingga dituntut untuk dapat bersaing
0,07
3
0,276
8
Akreditasi rumah sakit yang mengharuskan adanya SAK, SOP, INOS, GKM, dan pengelolaan limbah.
0,09
2
0,21
9
Adanya kesadaran serta tuntutan yang lebih tinggi dari pasien untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas dan optimal.
0,079
3
0,18
10
Masih besarnya angka penyakit stroke, TIS + infark sebanyak 409 kasus dalam 6 bulan terakhir
0,094
3
0,237
11
Biaya hidup pegawai yang meningkat
0,1
2
0,282
12
Semakin meningkatnya kasus penyakit syaraf, yang memerlukan intervensi keperawatan yang lebih komprehensif
0,089
3
0,2

TOTAL SKOR
1

2,642



1.      Kuadran SWOT

KUADRAN SWOT

Dari kuadran SWOT di atas dapat disimpulkan bahwa Ruang Nuri pada saat ini berada pada kuadran I (positif), yaitu Ruang Nuri kekuatan dan peluang dari segi internal dan eksternal.

1.      MATRIK SWOT
Tabel 4.5
Matrik Swot
INTERNAL

























EKSTERNAL


















STRENGTH (S)
Kekuatan

WEAKNESS (W)
Kelemahan
  • RSUD dr.soekardjo secara luas sudah banyak dikenal masyarakat, khususnya masyarakat tasikmalaya karena RSUD pertama yang berdiri di Tasikmalaya.
  • Terdapat SPO pelayanan dan teknis keperawatan serta administrasi
  • Tersedianya SDM yang terdiri dari  15 orang perawat dengan kriteria pendidikan D III keperawatan 12 orang, S1 keperawatan 1 orang, S1 keperawatan Ners 2 orang dan administrasi 1 orang.
  • Kondisi alat medis dan prasarana yang baik sebanyak 57%.
  • Tugas kepala ruangan dan ketua tim di Ruang Nuri sudah sesuai dengan SPO dibuktikan dengan hasil observasi mahasiswa sebanyak  sudah sesuai SOP.
·         Pelaksanaan teknik operan sudah cukup baik dan sesuai prosedur.
·         Terdapat format asuhan keperawatan yang sudah baku
·         Cara pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah diruangan dengan cara musyawarah
·         Setiap perawat mendapatkan insentif jasa pelayanan dari setiap tindakan
·         Adanya struktur organisasi diruangan (metode tim)
·         Komunikasi dan hubungan antar perawat sudah baik
·         Fasilitas ruangan tempat tidur ruang V terdiri dari : 36 tempat tidur untuk pasien (VIP 3 tempat tidur, kelas 1 ada 4 tempat tidur, kelas 1 ada 4 tempat tidur, dan kelas 2 sebanyak 8 tempat tidur dan kelas 3 sebanyak 21
·         Terdapat ruang 3 VIP dengan fasilitas WC dalam ruangan, tersedianya tempat tidur untuk penunggu pasien, AC, lemari, TV, dispense, kulkas dsb.
·         Adanya  penambahan alat dan penggantian alat yang rusak secara bertahap
·         Sebagai rumah sakit rujukan dari BP swasta, praktek dokter, praktek bidan, puskesmas dan rumah sakit lain
·         Pelayanan spesialis syaraf dan konsultasi
·         Pelayanan perawat profesional dan konsultasi
·         Pelayanan yang diberikan oleh perawat yaitu pelayanan yang berkarakter ramah dan penuh pelatihan
·         Pelayanan yang diberikan oleh perawat muda dan energik
·         Adanya SPO manajemen dan SPO teknis keperawatan
·         Berdasarkan hasil dari survey terhadap  pasien dengan cara mengisi kuesioner dengan 25 pertanyaan dari 20 pasien yang ada terdapat hasil bahwa 74% pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan perawat
  • Jenjang pendidikan S1 + Ners 17%, S1 5%.
·         Pelaksanaan metoda tim belum berjalan dengan baik terutama pada shif sore dan shif malam.
  • Hasil audit dokumentasi keperawatan rata-rata adalah 83,3%
·         Tidak terdapat ruang TU terpisah
  • Sarana dan prasarana belum memadai :
-       peralatan medis dan keperawatan, rumah tangga , alat pencatatan dan laporan, serta alat tenun belum lengkap sesuai SOP
-       presentasi alat medis keperawatan sesuai standar 43% dan tidak sesuai standar 57%
-       Presentasi alat rumah tangga sesuai standar 48 % , tidak sesuai standar 52 %
·         Presentasi alat pencatatan dan laporan sesuai SPO  24 %, tidak sesuai SPO 74 %.Sarana dan prasarana belum memenuhi standar.
·         Pemilahan sampah medis, sampah non medis dan benda tajam belum optimal.
·         Jumlah tenaga keperawatan yang seharusnya menurut Gillies sebanyak 24 orang sedangkan di Ruang Nuri hanya
·         Kurangnya jumlah ruangan untuk isolasi yang hanya berjumlah 1 ruangan saja.
·         Informed consent dari tiap tindakan yang diberikan belum ada
·         Kotak saran yang ada sudah rusak dan belum dimanfaatkan dengan baik dan bila ada pengaduan keluarga pasien biasanya ditunjukan kepada perawat jaga.
·         Sudah ada standar asuhan keperawatan namun belum digunakan secara optimal
·         Sudah ada model keperawatan secara tim namun pada pelaksanaannya belum optimal.
·         belum adanya SPO discharge planing, pencatatan pasien pulang di tulis dalam resume keperawatan
·         Masih ada tenaga perawat yang berlatar belakang pendidikan D-III keperawatan sebanyak 12 orang.
·         Belum ada pendokumentasian tentan perawat yang mengikuti pelatihan
·         Pencatatan manajemen keuangan yang di kelola ruangan belum optimal
·         Berdasarkan hasil pengkajian terhadap pendokumentasian diagnosa keperawatan diperoleh kelengkapan pendokumentasian diagnosa keperawatan yang kurang mengacu terhadap hasil pengkajian mencapai 83%
·         Keadaan bangunan sudah ada keropos dan rusak

OPPORTUNITY (O)
Peluang

STRATEGI SO
STRATEGI WO
·      Adanya anggaran yang lebih untuk melengkapi fasilitasi pelayanan di ruang Nuri
·      RS mempunyai bidang bagian sarana dan prasarana untuk meningkatkan kebutuhan material di ruang V
·      Adanya supervisi dan kontrol secara periodik
·      Adanya kesempatan untuk mengembangkan potensi SDM
·      Adanya kebijakan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
·      Adanya visi misi dari rumah sakit.
·      Tersedianya sarana pendokumentasian yang mudah dilaksanakan
·      Dikembangkanya model praktik keperawatan profesional
·      Sudah terbentuk gugus kendali mutu yang mendukung pelayanan dan sudah mencapai akreditasi B.
·      Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa yang praktek dengan petugas perawatan klinis
·      Adanya organisasi PPNI yang menaungi profesi keperawatan
·      Adanya kebijakan pemerintah tentang profesionalisme
·      Adanya UU kesehatan
·      Adanya kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan khususnya dalam bidang pelatihan syaraf
·      Adanya program BPJS
·      Adanya kebijakan rumas sakit mengenai pengelolaan keuangan yang transparan
·      Adanya kebijakan RS untuk memperbaiki sistem kerja yang prfesional
·      RS mempunyai bidang bagian sarana untuk meningkatkan kebutuhan material di ruang Nuri demi terwujudnya sistem kerja yang profesional
·         Tingkatkan pendokumentasian asuhan keperawatan secara lengkap
·         Diskusi kasus yang berhubungan dengan keperawatan syaraf
·         Peningkatan manajemen supervisi di ruangan
·         Tingkatkan pelaksanaan post confrence di ruangan
·         Perbaikan sarana dan prasarana ruangan
·         Motivasi perawat ruangan untuk mengikuti pelatihan mengenai perawatan syaraf minimal 3 tahun sekali
·         Studi lanjut untuk meningkatkan jenjang pendidikan bagi perawat yang masih D III



THREAT (T)
Ancaman
STRATEGI ST
STRATEGI WT
  • Adanya Rumah Sakit lain yang menyediakan pelayanan yang sama seperti rumah sakit Jasa Kartini, TMC, rumah sakit Islam Tasikmalaya, rumah sakit Prasetia Bunda, Rumah sakit Singaparrna.
  • Sebanyak 23% pasien/keluarga tidak puas terhadap pelayanan dan sarana di rumah sakit.
  • Biaya pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang terus meningkat
·         Adanya ruang VIP lain di RSUD Dr. Soekardjo yang memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap
·         Rumah sakit swasta di Tasikmalaya sebagian besar bisa menerima pasien dengan BPJS.
·         Adanya pasar bebas dibidang tenaga keperawatan sehingga tertuntut untuk dapat bersaing
·         Kesadaran pasien akan pelayanan yang berkualitas untuk mendapatkan pelayanan yang optimal.
·         Akreditasi rumah sakit yang mengharuskan adanya SAK, SOP, INOS, GKM, dan pengelolaan limbah.
·         Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik.
·         Masih besarnya angka penyakit stroke, TIS + infark sebanyak 409 kasus dalam 6 bulan terakhir
·         Biaya hidup pegawai yang meningkat
·         Semakin meningkatnya kasus penyakit syaraf, yang memerlukan intervensi keperawatan yang lebih komprehensif
·         Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan
·         Meningkatkan pelayanan di ruangan untuk meningkatkan kepuasan pasien
·         Meningkatkan post confence
·         Sosialisasi menenai hukum dan etika keperawatan
·         Melengkapi sarana dan prasarana
·         Supervisi asuhan keperawatan oleh kepala ruangan


A.    Perumusan Prioritas Strategi
Cara menentukan prioritas strategi :
1.      Menentukan  besarnya  masalah
Setiap masalah diberi skor antara 1-10 dengan kriteria sebagai berikut : 1-2 apabila masalah sangat kecil,  3-4 apabila masalahnya kecil, 5-6 apabila masalahnya sedang, 7-8 apabila masalahnya besar,  9-10 apabila masalahnya sangat besar.
2.      Menentukan  tingkat  kegawatan  masalah
Masing-masing faktor diberi skor 1-20 dengan kriteria sebagai berikut : 1-4 apabila kegawatan masalah ringan, 5-8  apabila kegawatan  masalah  tidak serius, 9-12 apabila kegawatan masalah cukup serius, 14-16 apabila kegawatan masalah serius, 17-20 apabila kegawatan masalah sangat serius.
3.      Menentukan  tingkat  kemudahan  penanggulangan  masalah
Setiap faktor diberi skor 1-10 dengan kriteria sebagai berikut : 1-2 apabila sangat sulit penanggulangnnya, 3-4 apabila penanggulangan  masalah  sulit, 5-6 apabila cukup sulit penanggulangan, 7-8 apabila mudah penanggulangannya, 9-10 apabila sangat mudah penanggulangannya.
4.      Menentukan faktor PEARL
Faktor yang secara tidak langsung dengan masalah  kesehatan akan tetapi berpengaruh dalam penentuan intervensi, PEAR faktor terdiri dari :
P    : Kesesuaian (Appropriatness)
E    : Secara ekonomi murah (Economic Feasibility)
A   : Dapat di terima (Acceptability)
R   : Tersediannya sumber daya (Resources Availability)
L    : Legalitas terjamin (Legality)
Masing-masing masalah yang telah diidentifikasi dilakukan pengujian dengan faktor PEARL, skor yang diberikan pada setiap masalah adalah 1 atau 0, setiap yang diuji dikaliakan dengan nilai PEARL nya.
PEARL = 1 artinya program dapat dilaksanakan
PEARL = 0 artinya program belum dapat dilaksanakan
5.      Menentukan prioritas masalah
Menentukan prioritas masalah dapat ditetapkan menggunakan rumus sebagai berikut :
a.    Nilai prioritas dasar (NPD) = (A+B) x C/3
b.    Nilai prioritas total (NPT) = í (A+B) C/3) ý x D
A  = Penilaian besarnya masalah
B  = Penilaian kegawatan masalah
C  = Penilaian kemudahan penanggulangan masalah
D  = Penilaian faktor PEARL

Prioritas Strategi Di Ruang Nuri  RSUD Tasikmalaya
No
Strategi
Skor Kriteria
Skor D
NPD
NPT
Prioritas


A
B
C
P
E
A
R
L
1
Meningkatkan pendokumentasian asuhan keperawatan secara lengkap

7
2
7
0
0
0
0
0
0
0

2
Meningkatkan manajemen supervisi di ruangan
8
17
5
0
0
0
0
0
0
0

3
Mendiskusikan  kasus yang berhubungan dengan keperawatan syaraf

8
14
7
1
1
1
1
1
66
66
II
5
Meningkatkan pelaksanaan post confrence di ruangan

9
16
8
1
1
1
1
1
75
75
I
6
Memperbaiki  sarana dan prasarana ruangan

5
9
3
0
0
0
0
0
0
0

7
Memotivasi perawat ruangan untuk mengikuti pelatihan mengenai perawatan syaraf minimal 3 tahun sekali

7
9
5
1
1
1
1
1
48
48
III
8
Melakukan studi lanjut untuk meningkatkan jenjang pendidikan bagi perawat yang masih D III
8
14
6
0
0
0
0
0
0
0


 A.    Rencana Kegiatan Mahasiswa Tanggal
Tabel 4.7
Rencana Kerja Ruang Nuri RSUD dr.Soekardjo 2016

NO
STRATEGI
PROGRAM KERJA
TUJUAN
PERENCANAAN
WAKTU
KEGIATAN OPERASIONAL
SASARAN
1
Meningkatkan penerapan metode tim mengenai post confrence dan timbang terima pasien
1.       Melakukan post confrence dan timbang terima setiap shif

Terciptanya pelayanan yang optimal pada pasien dengan penerapan post confernce dan timbang terima pasien
Melaksanakan penerapan post confernce dan timbang terima pasien
1.       Kepala ruangan.
2.       Ketua TIM
3.       Anggota TIM
4.       mahasiswa
Desember 2016
2
Menertibkan alat medis yang ada di ruang Nuri
1.       Merapihkan alat medis.
2.       Melihat kelayakan alat medis.
3.       Mencatat alat medis yang dimiliki oleh ruang Nuri.
4.       Memberikan label pada setiap alat medis ruang Nuri
1.       Jangka Pendek
a.       Alat medis tersimpan rapih dan bersih.

2.       Jangka Panjang
a.       Alat medis tertata rapih.
b.       Alat medis tampak bersih.
c.       Alat medis tidak mudah hilang / rusak.
d.       Kepala ruangan / wakil kepala ruangan dapat memelihara alat medis dengan selalu mengecek alat medis setiap 1 bulan sekali.
Menertibkan alat medis yang ada di ruang Nuri.
1.       Kepala ruangan.
2.       Wakil kepala ruangan.
3.       Perawat ruangan
4.       Mahasiswa.
Desember 2016
3
Melakukan setiap tindakan keperawatan sesuai SOP.
1.       Menempel SOP tindakan keperawatan seperti SOP infus, injek, dan lainnya.
2.       Melakukan tindakan keperawatan sesuai SOP.
1.       Jangka Pendek
a.       SOP ditempel di ruang Nuri.

2.       Jangka Panjang
a.       Perawat dapat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan SOP.
b.       Memelihara SOP yang sudah ditempel agar tetap rapih.
Melakukan setiap tindakan keperawatan sesuai SOP.
1.       Kepala ruangan.
2.       Wakil kepala ruangan.
3.       Perawat ruang Nuri.
4.       Pasien dan keluarga.
5.       Mahasiswa.
Desember 2016
4
Menata ruang Nuri sesuai dengan Pedoman tekhnis bangunan Rumah Sakit Kelas B.
1.       Membuat slogan cuci tangan 6 langkah.
2.       Membuat slogan anak sehat dibawah 12 tahun dilarang dibawa ke rumah sakit.
3.       Menempel kembali papan jadwal shif perawat.
4.       Menertibkan fasilitas ruang Nuri.
1.       Jangka Pendek
a.       Membuat tulisan cuci tangan 6 langkah, anak sehat dibawah 12 tahun dilarang dibawa ke Rumah Sakit, rapihkan.
b.       Semua tulisan tertempel dengan rapih.

2.       Jangka Panjang
a.       Semua tulisan dapat terjaga.
b.       Pasien, keluarga dan perawat dapat sama-sama menjaga ruang Nuri dari segi kerapihan, kelengkapan sarana dan prasarana.
Menata ruang Nuri dengan Pedoman tekhnis bangunan Rumah Sakit kelas B.
1.       Kepala ruangan.
2.       Wakil kepala ruangan.
3.       Perawat
4.       Pasien / keluarga.
5.       Mahasiswa.
Desember  2016

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar