LAPORAN PENDAHULUAN
(TUMBUH KEMBANG)
Oleh :
ARIF KURNIAWAN
4012170041
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA PUTERA BANJAR
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XII
TAHUN 2016
LAPORAN PENDAHULUAN ANAK
SEHAT
(TUMBUH KEMBANG)
A. PENGERTIAN
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah
dan ukuran sedangakan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi
secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses
maurasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone, 2000)
Tumbuh kembang adalah suatu proses, dimana
seseorang anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tetapi berkembang menjadi lebih
terampil yang mencakup dua eristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan.
1. Pertumbuhan
(Growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalalm julmla besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat,
panjang, umur tulang dan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tibuh
yang lebih kompleks, dalam pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah lau sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang
yang optimal tergantung pada potensi biologis, psikosoisal dan perilaku yang
merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda- beda yang member cirri
tersendiri pada setiap anak.
B.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG
1. Factor
keturunan (herediter)
Merupakan modal
dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui instruksi genetic
dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan
selain disebabkan leh kelainan kromosom (contoh : syndrome Down, Syndrom
Turner) juga disebabkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
a. Seks
: kecukupan dan perkembangan pada anak lai-laki berbeda dengan perempuan
b. Ras
: ras/suku nbangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa
memiliki karakteristik.
2. Factor
lingkungan
a. Lingkungan
internal
1. Intelegensi
Pada umumnya intelegensi
tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika intelegensi rendah.
2. Hormon
3. Emosi
Hubungan yang
hangat dengan orang tua, saudara, teman sebaya serta guru berpengaruh terhadap
perkembangan emosi, social, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan
keluarga akan mempengaruhi interaksi anak di luar rumah.
b. Lingkungan
eksternal
1. Kebudayaan
Budaya
keluarga/masyarakat mempengaruhi bagaimana anak mempersepsikan dan memahami
kesehatan berperilaku hidup sehat.
2. Status
social ekonomi
Anak yang berbeda
dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang social ekonomi yang rendah serta
banyak punya keterbatasan untuk memenuhi kebutuhan primernya.
3. Nutrisi
Untuk tumbang anak
secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari makanan bergizi.
4. Iklim/cuaca
Iklim tertentu
dapat mempengaruhi status kesehatan anak.
5. Olahraga/latihan
fisik
Olahraga berdampak
pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6. Posisi
anak dalam keluarga
Posisi anak
sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan mempengaruhi pola
anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga.
C. PERIODE
PERKEMBANGAN
Menurut Donna, L
Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1. Periode
prenatal
Terjadi
pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembetukan organ dan
system orga anak, selain itu hubungan antara kondisi itu member dampak pada
pertumbuhannya.
2. Periode
bayi
Periode ini
terdiri dari neonates (0-28 hari) dan bayi (28-12 hari). Pada periode ini,
pertumbuhan dan perkembangan yang cepata terutama pada aspek kognitif, motorik
dan social.
3. Periode
kanak-kanak awal
Terdiri atas usia
anak 1-3 tahun yang disebut toddler dan prasekolah (3-6 tahun). Toddler
menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia prasekolah.
Perkembangan fisik lebih lambat dan menetap.
4. Periode
kanak-kanak pertengahan
Periode ini
dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit lebih
meningkat dari pada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5. Periode
kanak-kanak akhir
Merupakan
fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas
seksual dengan perkembangannya organ reproduksi.
D. PERKEMBANGAN
ANAK BALITA
Periode penting dalam tumbang anak adalah
masa balita. Perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, keadaan social
emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan
perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga
dibentuk pada masa-masa ini. Sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual
apapun, apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik maka akan
mengurangi kualitas perkembangan.
Krasenburg,dkk (1981) melalui DDST (Denver
Development Screening Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
1.
Personal
social (kepribadian/tingkah laku social)
Aspek
yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungan.
2. Fine
Motor Adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan
bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat,
missal : keterampilan menggambar.
3. Language
(bahasa)
Kemampuan untuk
member respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara spontan.
4. Gross
Motor (Motorik Kasar)
Aspek yang
berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa “milestone” pokok yang
harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu, misalnya :
a. 4-6
minggu : tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
b. 10-16
minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara
c. 20
minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya
d.
26
minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
e.
9-10
bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan dengan jari
telunjuk dan ibu jari
f.
13 bulan : berjalan tanpa
bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal
ANALISA
DATA
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
Ds: keluarga mengatkan tidak tahu
proses tumbuh kembang yang terjadi pada anak
Do:
-
Tampak kurang motivasi belajar
-
Tidak peduli pendidikan yang seharusnya
-
Tampak terhambat masa tumbuh kembang
anak
|
Akibat ketidak
tahuan orangtua tentang tumbuh kembang
|
Kurang pengetahuan orangtua
tentang proses tumbuh kembang
|
Ds: klien mengatakan susah
berbicara dengan bahasa indonesia yang baik dan benar
Do: - bahasa
sangat terbatas
-
Kosakata yang minim
-
tampak malu malu untuk berbicara
|
Gangguan komunikasi dan rasa aman
|
Gangguan rasa aman dan komunikasi
|
E. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Risiko
terhadap cedera b/d keadaan tumbuh kembang dan lingkungan
2. Kurang
pengetahuan orang tua b/d kurangnya informasi tentang tahap perkembangan anak.
3. Gangguan
rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
4. Potensial
peningkatan keteraturan perilaku bayi
F. PERENCANAAN
1. Dx
1
Intervensi
a.
Awasi
anak saat makan, mandi, bermain, eliminasi
b. Lindungi
kaki anak dengansandal/sepatu
c.
Beri
makan yang aman untuk usia anak
d. Periksa
suhu air mandi sebelum dimandikan
2. Dx
2
Intervensi
a.
Jelaskan
pada orang tua tentang proses tumbang yang terjadi.
b. Bantu
ibu/orang tua untuk mengerti dan mengetahui tentang tahapan tumbang yang
dilewati anak dengan masa pertumbuhan dan perkembangan.
c. Anjurkan
ibu membaca berbagai tips perawatan anak
3. Dx
3
a. Bantu
ibu mengetahui tahapan yang seharusnya terjadi pada anak saat ini sesuai umur.
b.
Bantu
menurunkan tingkat kecemasan dengan informasi yang diberikan
c.
Beri
dukungan pada ibu untuk tetap menjaga kesehatan anaknya dan tetap memantau
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Dx
4
a. Jelaskan
keputuhan perkembangan bayi seperti stimulasi (visual, pendengaran, vestibular,
taktil, olfaktorius, gustatorius), periode keterjagaan, kebutuhan tidur.
b. Jelaskan
pengaruh stress lingkungan yang berlebihan pada bayi
-
Beri daftar tanda tentang
stress dari bayi mereka
-
Ajarkan untuk
menghentikan sitmulasi jika bayi memperlihatkan tanda stress
-
Saat memberi intervensi
perkembangan: lakukan hanya bila bayi sedang terjaga, jika memungkinkan
perlihatkan pada orang tua contoh ketika bayi mereka terjaga dan tidak terjaga,
mulai dengan satu stimuli setiap kali (sentuhan, suara), lakukan intervensi
dalam waktu singkat, tingkatkan intervensi berdasarkan isyarat bayi, lakukan
intervensi yang sering,
c. Lakukan
penyuluhan kesehatan dan rujukan bila diperlukan
-
Jelaskan bahwa intervensi
perkembangan akan berubah dengan sejalan dengan berkembangnya anak. Rujuk ke
keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan untuk kebutuhan perkembangan yang
spesifik sesuai golongan usia.
-
Beri orang tua data sumber
untuk mendapatkan bantuan di rumah.
G. EVALUASI
1. Dx
1
Bayi bebas dari
cedera dan fraktur potensial berbahaya diidentifikasi dan lingkungan rumah,
keluarga akan menekankan dan mendemonstrasikan kegiatan yang aman dirumah.
2. Dx
2
Orang tua mampu
memahami dan dapat memantau harapan perkembangan anak.
3. Dx
3
Ibu tidak cemas
dan mampu menggambarkan proses tumbang pada anaknya dan informasi yang
diberikan.
4. Dx
4
Bayi akan terus
mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sesuai dengan golongan usia.
DAFTAR
PUSTAKA
Carpenito,Lynda
Juall.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan
Edisi 8.Jakarta:EGC
Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC
Wong,Donna L.2003.Pedoman
Klinis Keperawatan Pediatri.Jakarta:EGC